Tersedianya
fasilitas tambal dan isi nitrogen pada ban kendaraan pada SPBU semakin
marak dan sering dijumpai. Jika dahulu segala manfaat yang dihasilkan
nitrogen masih dirasa awam bagi sebagian besar pemilik kendaraan, dan
biaya pengisiannya masih tergolong mahal, kini harganya semakin
terjangkau dan penggunanya pun semakin banyak.
Mengingat
nitrogen sebelumnya digunakan pada ban pesawat ulang-alik, ban pesawat
terbang komersil, ban mobil balap, ban kendaraan militer, ban truk,
bahkan mobil-mobil off-road juga lebih mengandalkan nitrogen
dibandingkan oksigen biasa, maka berbagai manfaat yang didapatkan atas
penggunaannya pun tak dapat dipungkiri lagi.
Namun
segala manfaat dan keuntungan penggunaan nitrogen belum tentu dipahami
oleh seluruh pemilik kendaraan yang menggunakannya. Untuk itu maka
berikut ini dijelaskan berbagai manfaat yang bisa didapatkan dari
penggunaan nitrogen :
Stabilitas
Dengan
menggunakan nitrogen, maka tekanan angin ban akan menjadi lebih stabil.
Hal ini dikarenakan partikel molekul nitrogen lebih besar dari molekul
oksigen, sehingga lebih sulit untuk keluar dari pori-pori ban.
Efisiensi
Pengisian
nitrogen pada ban juga dapat membuat konsumsi bahan bakar menjadi irit.
Menurut hasil riset dari Asosiasi Produsen Ban di Amerika, 1 dari 5
mobil di jalan memiliki setidaknya 1 ban yang mengalami kekurangan
tekanan angin.
Hasil
riset juga menyimpulkan jika tekanan angin pada ban optimal, maka tapak
ban akan menempel lebih sempurna di permukaan jalan, sehingga membuat
konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit hingga sekitar 3,3 persen.
Pengendalian
Keuntungan
selanjutnya adalah kendaraan lebih mudah dikendalikan. Hal ini
dikarenakan telapak ban lebih menempel secara merata pada permukaan
jalan.
Tak
hanya itu, ban juga memiliki daya cengkeram lebih baik. Sehingga lebih
aman dikendarai pada berbagai kondisi jalan, baik kering maupun basah.
Temperatur
Nilai
lebih lainnya adalah suhu nitrogen lebih rendah dibanding oksigen.
Dengan menggunakan nitrogen, maka suhu udara dalam ban akan lebih
stabil, tidak naik turun, sehingga ban juga terhindar dari risiko ban
meletus akibat kepanasan.
Usia
Penggunaan
oksigen dapat menyebabkan karet ban menjadi cepat uzur dan keras karena
proses oksidasi. Terutama jika kualitas karet ban yang digunakan kurang
baik. Jadi penggunaan nitrogen untuk ban produksi Indonesia sangat
bermanfaat.
Sebab
pabrik ban di Indonesia rata-rata hanya memberikan garansi antara 3-5
tahun. Sedangkan ban impor, rata-rata bergaransi pabrik hingga 10 tahun.
Bahkan beberapa pabrik ban mengatakan bahwa menggunakan nitrogen dapat
meningkatkan usia pakai ban hingga 25%.
Perawatan
Ban
yang diproduksi sekarang ini rata-rata telah dibuat dengan menggunakan
penguat kawat baja (steel belted). Sehingga saat ban bocor dan kemudian
ditambal lalu diisi oksigen, maka dapat menyebabkan kawat baja pada ban
berkarat. Hal ini dikarenakan oksigen mengandung air dan dapat berubah
menjadi titik-titik air pada saat suhu ban naik atau panas.
Sementara nitrogen tidak mengandung air, sehingga penggunaannya justru mencegah terjadinya korosi.
Pentil
Ancaman
selanjutnya apabila menggunakan oksigen pada ban juga bisa membahayakan
pentil ban model tubeless. Pentil ban tubeless dapat berkarat akibat
kandungan air pada oksigen.
Pentil
karet sekalipun pada bagian dalamnya tetap terbuat dari besi atau
metal. Karet bagian dalam pentil juga bisa terkena dampak negatif reaksi
oksidasi. Dan hal tersebut juga dapat dicegah dengan penggunaan
nitrogen.
Akurasi
Bagi
mobil yang menggunakan TMPS (Tire Pressure Monitoring Sensor) atau
pentil bersensor yang terhubung dengan sebuah monitor di dashboard,
dapat mengindikasikan tekanan angin pada ban kalau berkurang.
Angka tekanan angin akan lebih akurat jika menggunakan nitrogen, sebab nitrogen tidak berfluktuasi.
Sumber : http://www.acc.co.id/news/read/223/manfaat_penggunaan_nitrogen_pada_ban#.VK8sPW89UYc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar