Sabtu, 03 Januari 2015

Airbus A320

Airbus A320 Indonesia AirAsia
Airbus A320 adalah jenis kelompok pesawat penumpang komersial jarak dekat sampai menengah yang diproduksi oleh Airbus. A320 merupakan pesawat penumpang pertama dengan sebuah sistem kendali fly-by-wire digital, di mana pilot mengendalikan penerbangan melalui penggunaan sinyal elektronik dan bukan secara mekanik dengan hendel dan sistem hidraulik. Kelompok pesawat A320 (yang termasuk A318, A319, A320, dan A321, serta pesawat jet bisnis ACJ) adalah satu-satunya kelompok pesawat berbadan sempit (narrow-body) yang diproduksi Airbus.

Pada 31 January 2011, total 4552 pesawat Airbus A320 family telah dikirim, dimana 4467 masih aktif dalam penerbangan. Sebagai tambahan, masih terdapat 2404 pesawat yang masih dalam pesanan pasti. Berdasarkan informasi Airbus, pesawat ini menjadi pesawat penumpang jet komersial yang paling cepat terjual berdasarkan catatan tahun 2005 hingga 2007, dan menjadi penjualan terbaik pesawat generasi tunggal.[3][4][5]. Di Indonesia, maskapai yang mengoperasikan keluarga A320 adalah Indonesia AirAsia, Citilink Garuda Indonesia dan Mandala Airlines 

Airbus A319, A320, A321 Lufthansa
Pengembangan
Latar Belakang

Sebuah pesawat berbadan sempit buatan Airbus yang memiliki ukuran sama dengan Boeing 727 dapat menawarkan teknologi lebih maju, meningkatkan keekonomisan operasi dan kapasitas penumpang beragam. Teknologi digital yang dimiliki oleh A320 menjadi lompatan teknologi sebanyak dua generasi dibandingkan 727 yang masih analog dan satu generasi di depan Boeing 737 seri -300/-400/-500. A320 ditargetkan menjadi pengganti armada global dari 727 dan varian awal dari 737.

S7 Airlines A319 di Bandar Udara Internasional Domodedovo
 A320 adalah evolusi dari studi JET (bahasa Inggris: Joint European Transport/Transporter Terpadu Eropa) yang dimulai Juni 1977[6] dan berbasis di situs milik BAe (sebelumnya Hawker Siddeley) di Weybridge, Surrey, U.K.. Tim Hawker Siddeley sebelumnya memproduksi sebuah rancangan yang disebut HS.134 "Airbus" tahun 1965, sebuah evolusi dari HS.121 (sebelumnya DH.121) Trident,[7] yang banyak berbagi banyak rancangan terakhir studi rancangan JET3. Nama "Airbus" pada saat itu hanya sebagai nama yang diberikan untuk kepentingan BEA, daripada program internasional berikutnya.

Bersama dengan BAe (yang pada saat itu bukan merupakan bagian dari Airbus) adalah MBB, Fokker-VFW dan Aérospatiale. Rancangan dari studi JET yang dikembangkan adalah JET2 (163 penumpang), yang kemudian menjadi Airbus seri S.A1/2/3, sebelum memberikan nama A320 pada saat peluncurannya tahun 1984.

Finnair A320-200 kedua sesaat setelah lepas landas
 Setelah penungkatan harga minyak pada dekade 1970an, Airbus berusaha mengurangi biaya bahan bakar perjalanan dari A320. Pada akhirnya, Airbus menggabungkan inovasi ternologi maju termasuk sistem kontrol penerbangan fly-by-wire, material struktur utama dari bahan komposit, kontrol pusat gravitasi dengan bahan bakar, Sistem informasi penerbangan digital, dan kokpit konfigurasi dua orang. Hasil akhirnya adalah A320 menggunakan bahan bakar 50% lebih sedikit daripada 727. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Stockholm Environmental Institute, A320 membakar 11,608 kilogram bahan bakar jet dalam penerbangan antara Los Angeles dan New York City, yang berkisar 77.4 kilogram per penumpang dalam sebuah A320 dengan 150 kursi.[8]
Bernard Ziegler adalah inisiator dari pesawat ini dan secara revolusioner membuat pesawat dengan kontrol penerbangan fly-by-wire dengan tongkat pengendali samping dan kokpit digital penuh. Dia sukses menyakinkan otoritas penerbangan akan keberhasilan konsep tersebut.

Produksi

Sayap belakang dari A320. Bagian dari A320 yang dibuat di beberapa negara Eropa.

Airbus membutuhkan sekitar delapan bulan untuk membangun sebuah pesawat A320.[9] Komponen dari beberapa berbagai perusahaan Airbus ditransportasikan ke tempat perakitan terakhir di Hamburg Finkenwerder untuk A318/A319/A321[10] dan menuju Toulouse Blagnac untuk A320. Hampir semua komponen ditransportasikan menggunakan transporter besar Airbus' A300-600ST 'Beluga'.

Airbus A320 yang dijual ke China akan dikirim antara tahun 2009 dan 2012 dan akan dirakit di Republik Rakyat China, tepatnya di Tianjin.[11][12] Airbus berencana untuk memindahkan aktifitas pusat perakitan A320 Toulouse A320 menuju Hamburg untuk pesawat jarak pendek generasi berikutnya sebagai8 rencana organisasi kekuatan yang dimulai di bawah kepemimpinan mantan CEO Christian Streiff.[13]

Pandangan bawah dari Iberia A320
saat lepas landas

Kecepatan produksi A320 family pada tahun 2008 adalah sedikit lebih dari 32 pesawat tiap bulan. Pada bulan Maret 2010, Airbus mengumumkan untuk meningkatkan kecepatan produksi hingga 36 tiap bulan, dan menyarankan peningkatan berikutnya sebesar 38.[14] Pada bulan Agustus 2010, Airbus mengumumkan akan meningkatkan produksi pesawat A320, hingga mencapai 40 pesawat tiap bulan pada tahun 2012.[15]

Rancangan

Airbus A320 family merupakan pesawat bersayap tunggal dengan sayap jenis low-wing dengan model ekor konvensional menggunakan sebuah ekor tunggal dan rudder. Mereka memiliki tiga set roda pendarat yang dapat dilipat dan ditenagai oleh dua mesin turbofan yang terpasang di sayap.

Dibandingkan dengan pesawat penumpang komersial lainnya yang meiliki kelas sama, A320 memiliki kabin satu lantai yang lebih lebar dengan diameter luar 155.5 inches (3.95 m), dibandingkan dengan 148 inches (3.8 m) pada Boeing 737 dan 131.6 inches (3.34 m) pada Boeing 717, dan memiliki ruang bagasi atas yang lebih besar, bersama dengan teknologi fly-by-wire. Sebagai tambahan, pesawat ini memiliki sebuah ruang kargo yang dilengkapi dengan pintu besar untuk membantu proses bongkar muat kargo yang cukup besar.

A320 memiliki sebuah ECAM (Electronic Centralised Aircraft Monitor/Monitor Pesawat Elektronik Terpusat) yang memberikan informasi kepada awak pesawat mengenai semua sistem di dalam pesawat. Dengan pengecualian versi paling awal dari A320, sebagian besar sistem dapat ditingkatkan ke dalam standard avionik paling akhir, membuat pesawat tetap berkembang meski telah beroperasi selama dua dekade.

Kokpit dilengkapi dengan Sistem Informasi Penerbangan Elektronik dengan batang pengendali samping. Pada saat pengenalan pesawat, tingkah laku dari sistem fly-by-wire (dilengkapi dengan pelindung kerusakan struktur pesawat penuh) merupakan pengalaman baru bagi banyak pilot.

Tiga pemasok menyediakan mesin turbofan untuk seri A320: CFM International dengan CFM56, International Aero Engines, menyediakan V2500 dan Pratt & Whitney memberikan mesin PW6000 yang hanya tersedia untuk varian.

Teknologi

Kokpit Airbus A32

Teknologi yang digunakan dalam A320 meliputi :
  1. Sistem kontrol penerbangan fly-by-wire digital penuhdalam pesawat sipil.
  2. Kokpit digital penuh, bukan sistem hibrid seperti ditemukan di pesawat A310, Boeing 757 dan Boeing 767.
  3. Pesawat berbadan sempit pertama yang menggunakan material komposit untuk struktur pesawat dalam jumlah signifikan.
  4. Konsep Monitoring Pesawat Elektronik Terpusat (ECAM), yang juga digunakan di semua pesawat Airbus yang diproduksi setelah A320. Sistem ini secara konstan memberikan informasi mengenai mesin pesawat, bersama juga dengan sistem kunci lain seperti kontrol penerbangan, tekanan dan hodrolik, kepada pilot melalui dua layar LCD di tengah panel pengendali. ECAM juga menyediakan peringatan otomatis terhadap kerusakan sistem dan memnperlihatkan daftar elektronik untuk membantu mengatasi kerusakan tersebut.
  5. Airbus yang lebih baru[per kapan?] menggunakan unit LCD (liquid crystal display) dalam panel kontrol di pesawat A318, A319, A320, dan A321 daripada menggunakan layar CRT (cathode ray tube). Layar ini juga termasuk layar utama dan horizon buatan cadangan, yang sebelumnya merupakan layar analog. LCD memiliki berat lebih ringan dan menghasilkan panas lebih kecil daripada layar CRT; perubahan ini mengurangi berat pesawat sekitar 50 kilogram.
  6. Pesawat A320 versi awal menggunakan Intel 80186 dan Motorola 68010,[16] dalam komputer (CPU) keluarga Intel 80286 buatan 1988. Komputer manajemen penerbangan menggunakan enam CPU, menggunakan tiga sistem logika, dengan memori sistem 2.5MBytes.[17] 
  7. Layar tampilan digital juga tersediia.[18]

Sayap kiri A319 saat mendarat. S7 Airlines, Moscow-Pavlodar.
A320 family masih terus dikembangkan,[19] dalam program A320 Enhanced dan NSR, untuk pesawat jarak pendek terbaru sebagai pengganti dalam masa depan.

Layanan Operasional

Joint Aviation Authorities (JAA) mengeluarkan sertifikat tipe untuk A320 pada 26 Februari 1988. Setelah memasuki pasar pada Maret 1988 dengan Air France dan mantas maskapai penerbangan domestik Australia, Ansett, Airbus mengembangkan A320 family secara cepat, meluncurkan A321 185 kursi pada tahun 1989 (pengiriman pertama tahun 1994), A319 124 kursi tahun 1993 (pengiriman pertama tahun 1996), dan A318 107 kursi tahun 1999 (pengiriman pertama tahun 2003).[20]

Kompetisi

The wing of a BMI Airbus A319-100
A320 family dikembangkan untuk bersaing dengan Boeing 737 Classics (-300/-400/-500) dan McDonnell Douglas seri MD-80/90, dan sejak saat itu menghadapi tantangan dari Boeing 737 Next Generation (-600/-700/-800/-900) dan Boeing 717 selama dua dekade pelayanannya. Pada tahun 2010, bersama dengan Boeing 737, A320 family menghadapi kompetisi dari Embraer E-195 (terhadap A318), dan CSeries yang dikembangkan oleh Bombardier[21] terhadap A318/A319. Airbus telah mengirimkan 4425 pesawat A320 sejak sertifikasi/pengiriman pertama pada awal 1988, dengan 2288 yang lain masih dalam pesanan (pada 30 September 2010).[1] Sebagai bandingan, Boeing telah mengirimkan 6543 737 sejak akhir tahun 1967, dengan 5037 diantaranya dikirimkan sejak Maret 1988, dengan 2127 lainnya dalam pesanan pasti (pada 30 September 2010).[22] Berdasarkan gambaran tersebut sejak 1988 ketika pesawat pertama mereka memasuki persaingan pasar, Airbus rata-rata mengirimkan 196 pesawat A320 per tahun, sedangkan rata-rata Boeing mengirimkan 223 Boeing 737 tiap tahun.

Kabin Easyjet Airbus A319 dalam penerbangan. (2010).
Varian

Air France adalah pengguna pertama dari Airbus A320
A320 telah dikembangkan menjadi keluarga pesawat yang memiliki desain yang sama namun sedikit lebih kecil (A319), jauh lebih kecil (A318), dan sedikit lebih besar (A321). Kapasitas penumpang berkisar mulai 100 hingga 220. Mereka bersaing dengan Boeing 737, 757-200, dan 717. Semuanya memiliki rating pilot yang sama. Sekarang semua varian tersedia sebagai jet korporat. US Airways adalah operator maskapai terbesar pengguna A320 family odi Amerika Utara dengan 214 pesawat pada akhir tahun 2009.[23][24]

Secara teknik, nama "A320" hanya tertuju pada pesawat ukuran menengah versi awal, namun secara tidak resmi digunakan untuk menunjukkan semua anggota A318/A319/A320/A321 family. Semua varian dapat memenuhi persyaratan sertifikat ETOPS (bahasa Inggris: Extended-range Twin-engine Operational Performance Standards/Standard Performa Operasional Jarak Tambahan Pesawat Bermesin Ganda).
Wizzair A320-200 lepas landas dari Bandar Udara London Luton.
A320
Seri A320 memiliki dua varian, A320-100 dan A320-200. hanya 21 A320-100 yang pernah diproduksi; pesawat ini, yeng pertama dibangun, dikirimkan hanya kepada Air Inter (sebuah maskapai yang kemudian dibeli oleh Air France) dan British Airways (sebagai hasil dari pesanan dari British Caledonian Airways yang dilakukan sesaat sebelum dibeli oleh British Airways). A320-200 dilengkapi dengan sayap wingtip dan memiliki kapasitas bahan bakar lebih besar dari A320-100 untuk peningkatan jarak tempuh; sedangkan perbedaan yang lain cukup kecil. Lima dari pesawat A320-100 terakhir, yang dioperasikan oleh British Airways, dihentikan operasinya pada akhir tahun 2007. A320-100 terakhir, yang dioperasikan oleh Air France pensiun pada tahun 2010. Jarak tempuh umum dengan kapasitas 150 penumpang untuk A320-200 adalah sekitar 2.900 mil laut (5.400 km). Pesawsat ini ditenagai oleh dua mesin CFMI CFM56-5 atau IAE V2500 dengan daya dorong sebesar 113 kN hingga 120 kN. Pesaing langs=ung dari Boeing adalah 737-800.

Airbus A319 milik Batavia Air. Airbus A320 family telah menjadi bagian dari banyak maskapai penerbangan bertarif rendah, secara langsung menggantikan Boeing 737.
A319
A319 adalah versi yang lebih pendek dengan perubahan minimum dari A320. Dengan kapasitas bahan bakar yang mirip dengan A320-200, dan penumpang yang lebih sedikit, jarak tempuh dengan 124 penumpang dalam konfigurasi dua kelas meningkat hingga 3.600 mil laut (6.700 km), yang terjauh di kelasnya. A319 adalah salah satu varian paling populer dari A320 family. Tahun 2003 EasyJet menerima pengiriman A319 dengan ruang berjalan lebih sempit (karena EasyJet tidak memberikan makanan pada beberapa penerbangan jarak pendeknya) dan 156 kursi dalam konfigurasi kelas tunggal. Untuk menyesuiakan dengan regulasi evakuasi, tambahan pintu keluar diberikan di atas sayap. Easyjet kemudian menjadi pengguna terbesar dari A319.

Menurut The New York Times[25] A319 diperkenalkan sebagi permintaan dari Steven Udvar-Hazy.
Dengan peningkatan harga bahan bakar secara drastis, Northwest Airlines mengganti pesawat McDonnell Douglas DC-9 yang telah beroperasi selama beberapa dekade dengan A319, karena pesawat ini 27% lebih hemat bahan bakar dibandingkan dengan DC-9.[26]

Pesanan terbesar dilakukan easyJet sebesar 120 A319 ditambahn 120 opsi merupakan salah satu pesanan pesawat terbesar pada masa kini, hanya disaingi oleh pesanan pesaingnya Ryanair untuk pesawat Boeing 737. Pesawat ini ditenagai dengan mesin yang sama dengan A320. Sertifikasi JAA dan masuk pelayanan, dengan Swissair, dilakukan pada April 1996.

Interior Airbus A319CJ milik Vijay Mallya.
A319CJ
Pesawat ini adalah versi jet korporat dari A319. Pesawat ini dilengkapi dengan tangki bahan bakar tambahan yang dapat dilepas yang dipasang di ruang kargo, dan dengan ketinggian operasi hingga 41,000 feet (12,000 m). Jarak tempuh dengan muatan 8 penumpang dan empat tangki bahan bakar standard adalah sejauh 6.000 mil laut (11.100 km).[27][28] Saat dijual kembali pesawat ini dapat diubah menjadi A319 standard dengan melepas tangki bahan bakar tambahan dan tampilan kabin korporat, sehingga meningkatkan harga jual kembali. Pesawt ini juga dikenal sebagai ACJ, atau Airbus Corporate Jet. Diproduksi oleh Airbus Executive and Private Aviation, yang merupakan bagian dari Airbus S.A.S., sebuah perusahaan EADS.

Kapasitas penumpang dapat mencapai 39 orang namun dapat diubah sesuai pesanan pelanggan. DC Aviation dan Reliance Industries merupakan beberapa penggunanya. A319CJ bersaing dengan pesawat jet korporat lainnya seperti Gulfstream V, Boeing 737-700 berbasis Boeing Business Jet (BBJ), dan Bombardier Global Express. Pesawat ini ditenagai mesin yang sama dengan A320.
 
Mesin CFM56-5Bs di easyJet A319
A319CJ digunakan oleh Escadron de transport, d'entraînement et de calibrage yang menjadi alat transportasi bagi pemerintah Perancis dan juga oleh Flugbereitschaft dari Luftwaffe untuk transportasi pemerintah Jerman. ACJ menjadi pesawat presidensial dan pesawat resmi bagi pemerintah Armenia,[29] Azerbaijan, Brasil, Republik Ceko, Perancis, Jerman, Italia, Malaysia, Thailand, Turki, Ukraina dan Venezuela.

A319LR
A319LR adalah A319 standard yang dilengkapi beberapa fitur dan tambahan tangki bahan bakar seperti A319CJ. Airbus menawarkan versi tampilan maskapai standard, meskipun beberapa operator mengoperasikannya dalam kelas bisnis penuh dengan 48 kursi, secara khusus dirancang untuk kelas bismnis eksekutif dalam rute antar benua. A319LR, dibandingkan dengan A319CJ, memiliki empat tangki bahan bakar tambahan yang sama, namun dapat ditambah hingga enam. Jarak tempuh dari A319-115LR dengan empat tangki adalah 5,600 nmi (10,400 km; 6,400 mi).[30] Pesawat ini memiliki sertifikasi ETOPS selama 180 menit,[31] yang memungkinkannya menempuh rute Atlantik dan Pasifik. Disertifikasi oleh Eropa (EASA) dan Amerika (FAA), A319LR dan ACJ adalah satu-satunya jet bisnis yang dijinkan melakukan transportasi umum di kedua sisi Atlantik.[32]


Pintu darurat Airbus A321.
Australian Antarctic Division menggunakan sebuah A319-115LR dengan enam tangki tambahan untuk jarak tempuh 7,500 mi (12,100 km). Pesawat ini dioperasikan dengan nama mereka oleh Skytraders untuk menyediakan jaringan antar benua dari Hobart (Tasmania) menuju Landasan Pacu Es Biru Wilkins sekitar 70 km dari stasiun penelitian mereka di Casey di benua Antartika. Setiap penerbangan dapat membawa 40 penumpang bersama dengan 6,5 ton kargo.[33][34]

Lufthansa, Swiss International dan Air France menawarkan layanan kelas bisnis premium antara Eropa dan AS menggunakan A319LR yang dioperasikan oleh perusahaan Perancis Aero Services Executive dan perusahaan Swiss PrivatAir. Namun, Qatar Airways mengisi A319LR dengan tempat duduk standars berjumlah 110 kursi. Air France mengoperasikan A319LR dalam tampilan 2 kelas yang telah dikurangi kepadatannya dan diterbangkan menuju Timur Tengah dan Asia Tengah.

Kabin Kelas Ekonomi EasyJet Airbus A321.
A321
A321 adalah perpanjangan dari A320. Program A321 diluncurkan pada bulan November 1989 dan pesawat pengembangan pertama terbang perdana pada 11 Maret 1993. Sertifikasi Eropa diberikan pada bulan Desember tahun yang sama.

Dibandingkan dengan A320, perubahan terbesar dari A321 adalah lambung yang diperpanjang, dengan tambahan lambung depan dan belakang total sepanjang 6,93 m (22 ft 9in) (tambahan lanbung di depan sayap sepanjang 4,27 m/14 ft, tambahan di belakang sayap sepanjang 2,67 m/8 ft 9in).

Airbus A321 milik Batavia Air
Perubahan lain termasuk penguatan bagian bawah pesawat untuk mengatasi berat yang lebih besar, mesin yang lebih kuat, dan sistem bahan bakr yang lebih sederhana dan baik, serta ban yang lebih besar untuk pengereman yang lebih baik. Perubahan sedikit di bagian flap sayap dan modifikasi kontrol penerbangan yang memungkinkan karakteristik penanganan A321 mendekati karakterisitik A320. A321 memiliki dek penerbangan yang mirip dengan A319 dan A320, dan berbagi tipe rating yang sama dengan kedua pesawat di atas.


Royal Jordanian Airbus A321-200
A321-100 standard memiliki penurunan jarak tempuh dibandingkan dengan A320 karena tangki bahan bakr tambahan tidak ada dalam rancangan awal untuk mengatasi penambahan berat. untuk mengatasinya Airbus meluncurkan pesawat dengan jarak tempuh lebih jauh, lebih berat yang bernama A321-200 pada tahun 1995 yang memiliki jarak tempuh penumpang penuh dalam sejauh penerbangan lintas benua Amerika Serikat. Hal ini diperoleh karena mesin dengan tenaga lebih besar (V2533-A5 atau CFM56-5B3), penguatan struktur minor, dan peningkatan kapasitas kapasitas bahan bahan bakar dengan penambahan satu, dan opsi tambahan satu lagi dengan kapasitas masing-masing 2.900 liter di bagian tengah pesawat.

A321-200 terbang perdana dari fasilitas Daimler Benz (kemudian DaimlerChrysler, sekarang Daimler AG) Aerospace pada Desember 1996.Di Indonesia,pesawat A321-200 hanya dioperasikan oleh maskapai Batavia Air yang hanya mengoperasikan satu unit.








Airbus A318, dalam corak korporat Airbus di Pameran Dirgantara FIDAE 2006 di Bandar Udara Internasional Santiago.
A318
A318, juga dikenal sebagai "Mini-Airbus" atau "baby bus", adalah anggota terkecil dari A320 family,dan Airbus terkecil dari semua model. Pesawat ini berasal dari Program kerjasama antara AVIC dan Airbus Industrie Asia bernama AE31X.[35][36] Saat pengembangan, namanya kemudian menjadi "A319M5," yang menggambarkan sejarahnya sebagai turunan langsung dari A319. "M5" menggambarkan "pengurangan lima lempengan lambung (Minus five)." Pesawat ini enam meter lebih pendek dan empat ton lebih ringan dibandingkan dengan A320. Sebagai kompensasi dari pengurangan momen lengan pesawat ini memiliki ekor vertikan lebih besar, membuatnya 80 centimeter lebih tinggi daripada varian A320 lainnya. Pilot yang dilatih pada varian lain dapat menerbangkan A318 tanpa sertifikasi tambahan, karena pesawat ini memiliki rating tipe yang sama dengan pesawat saudaranya.


A318 memiliki kapasitas penumpang 107 orang dalam konfigurasi dua kelas. Pesawat ini ditujukan untuk menggantikan model Boeing 737 awal dan Douglas DC-9, selain itu juga merupakan rival dari 737-600. Boeing juga menawarkan pesawat 717 mereka sebagai pesaing, meskipun pesawat ini umumnya cocok untuk rute regional dan tidak memiliki kapabilitas jarak yang lebih jauh seperti A318.

A318 tersedia dalam berbagai berat maksimum lepas landas (MTOW) yang berkisar dari model awal 59 ton, 2.750 km (1.500 mil laut) hingga versi 68 ton, 6.000 km (3.240 mil laut). MTOW yang lebih rendah memungkinkannya beroperasi untuk rute regional secara ekonomis yang mengorbankan jarak tempuh dan MTOW yang lebih besar memungkinkannya menjadi pengganti untuk rute yang diterbangi anggota dari A320 family lainnya. Berat yang lebih ringan dari A318 memberinya jarak tempuh operasi 10% lebih besar daripada A320, memungkinkannya mengoperasikan beberapa rute yang tidak bisa dilayani A320 seperti: London-New York, Perth-Auckland dan Singapura-Tokyo. Namun, kegunaan utamanya dalam maskapai penerbangan adalah dalam penerbangan jarak pendek dengan densitas rendah antara beberapa kota sedang.

Selama proses perancangan, A318 mengalami beberapa masalah. Yang pertama adalah adanya penurunan permintaan pesawat baru setelah terjadi Serangan 11 September 2001. Masalah lain adalah mesin Pratt & Whitney turbofan baru, yang membakar bahan bakar lebih banyak dari yang diperkirakan: pada waktu tersebut CFMI memiliki mesin yang lebih efisien dan siap di pasar, banyak pengguna A318 yang telah membelinya, termasuk Air China dan British Airways. America West Airlines, yang telah memiih mesin Pratt & Whitney, menunda pesanan A318 mereka, mempertimbangkan untuk memilih pesawat A319 atau A320. Trans World Airlines membatalkan pesanan signifikan berupa 50 A318 setelah dibeli oleh American Airlines, yang tidak mengoperasikan satupun dari pesawat A320 family (meskipun TWA juga tidak menggunakannya saat melakukan pesanan). Saat Airbus berharap untuk menjual A318 sebagai sebuah alternatif pesawat penumpang regional jet, peraturan di AS dan Eropa membuatnya tetap berada di kelas yang sama dengan saudaranya yang lebih besar dalam hal biaya pendaratan dan hal lain yang berhubungan, sehingga membuat operator regional menghindari pesawat ini.

TAROM A318 mendarat di Bandar Udara Frankfurt
Pesawat ini ditenagai oleh dua mesin CFM56-5 atau Pratt & Whitney PW6000 dengan daya dorong antara 96 dan 106 kN. Pengguna pertamanya adalah Frontier Airlines dan Air France yeng menerima kiriman pada tahun 2003, dengan Frontier menerima milik mereka pada bulan Juli tahun tersebut. Harga dari A318 berkisar dari $56 hingga $62 juta,[2] dan biaya operasinya berkisar $2.500 dan $3.000 tiap jam terbang.[37]  

Saat merancang A318, Airbus memasukkan beberapa pengembangan teknologi, banyak diantaranya kemudian digunakan dalam seluruh A320 family. Beberapa juga digunakan dalam pesawat jumboA380. Pengembangan ini meliputi:
  1. Panel LCD layar sentuh baru di stasiun pramugari di kabin, untuk memudahkan akses ke lingkungan dan kontrol komunikasi
  2. Pencahayaan kabin baru berbasis lampu LED, bukan dari lampu halogen atau lampu pijar
  3. Sistem pengereman cadangan elektrik, dikembangkan dari rancangan sebelumnya yang menggunakan tekanan hidraulik
  4. Pengelasan dengan sinar laser saat konstruksi, untuk mengencangkan lantai penumpang ke lambungbagian bawah. Pengelasan dengan laser menghilangkan kebutuhan baut untuk mengemankan sambungan, dan juga membuat waktu pemasangan menjadi lebih cepat.

Pesanan untuk A318 berjalan lambat, namun secara signifikan lebih baik daripada pesaingnya B737-600. Telah menerima 83 pesanan (25 Juli 2009) untuk model ini dibandingkan dengan 69 untuk B737-600. Kecepatan penjualan ini dipengaruhi oleh pengaruh dari kuatnya pengaruh penjualan dari Bombardier CRJ900 dan Embraer E-Jets. Beberapa pengguna A318 adalah Air France, 18; Frontier Airlines, 10 (+ 1 pesanan); LAN Chile, 20 pesanan; dan Mexicana, 10 pesanan. Pada Oktober 2006 sebuah A318 sukses menguji kemampuan pendaratan beberapa langkah di Bandar Udara London City, yeng memungkinkan operator mengoperasikannya dalam bandara yang memiliki pembatasan kebisingan, bangunan tinggi, atau kontur permukaan yang sulit.[38] British Airways mengoperasikan dua pesawat A318 dari Bandar Udara London City melaui perhentian pengisian bahan bakar di Shannon (hanya untuk perjalanan keluar) menuju New York JFK. Mereka beroperasi dalam konfigurasi kelas bisnis penuh 32-kursi sebagai BA001, nomor penerbangan yang sebelumnya digunakan oleh Concorde pada rute ini.[39] 

A318 Elite
Pada 10 November 2005 Airbus mengumumkan pembuatan A318 Elite. Airbus A318 Elite ditargetkan pada pasar jarak menengah untuk penerbangan hingga sejauh 4.000 nm (7.400 km), dengan pilihan tampilan dua kabin dengn kursi untuk 14 dan 18 penumpang, dan akan ditenagai oleh mesin CFM. Comlux Aviation menjadi pengguna pertama dengan memesan tiga pesawat A318 Elite.

Kargo
Sebuah program untuk mengubah pesawat A320 dan A321 menjadi pesawat kargo telah dilakukan oleh Airbus Freighter Conversion GmbH. Airframe akan diubah oleh EADS EFW di Dresden, Jerman, dan Zhukovsky, Rusia. Pengguna pertamanya, AerCap menandatangani kontrak pasti pada 16 Juli 2008 untuk mengubah 30 Peaswat penumpang AerCap A320/A321 menjadi A320/A321P2F (penumpang menjadi kargo). Pada 7 Februari 2009, Airbus mengumumkan bahwa definisi teknik untuk versi P2F telah dibekukan, dan mengubah jadwal pelayanannya hingga tahun 2012. Juga mengumumkan bahwa detail teknik, termasuk kapasitas kargo sebesar 21–28 metrik ton (tergantung varian), tambahan pintu kergo samping sepanjang 3,1 meter dan konfirmasi bahwa konversi tersebut memenuhi persyaratan ETOPS, yang memungkinkan A320/A321P2F memiliki jarak jangkau lebih jauh daripada pesawat kargo lain yang berukuran sama.[40] Pada Oktober 2010, Airbus memperkirakan pesawat ini akan disertifikasi pada akhir tahun 2012.[41]

A320 Enhanced

kabin kelas ekonomi Virgin America Airbus A320 Enhanced dengan pencahayaan LED(2007).
A320 Enhanced (atau A320E) iadalah nama yang digunakan untuk beberapa seri pengembangan dari seri A320. Pengembangan meliputi peningkatan mesin, penambahan aerodinamika, yang dilakukan dengan menambahkan wingtip melengkung besar,[42] pengurangan berat dan kabin baru.[43] 

Penggantian mesin A320
Airbus sedang mengerjakan program penggantian mesin untuk A320 yang dikenal sebagai New Engine Option (NEO/Opsi mesin baru).[44][45] Pilihan untuk mesin baru termasun CFM International LEAP-X dan Pratt & Whitney PW1400G/PW1500G.[44] Mesin baru akan membakar bahan bakar 16% lebih sedikit: keuntungan aktual dalam pemasangan di A320 akan sedikit lebih kecil, karena terjadi kehilangan 1-2% pada pemasangan pada pesawat lama. CEO Airbus menyatakan kepuasannya terhadap proyeksi pengurangan biaya perawatan 20% untuk mesin Pratt & Whitney PW1000G, dibandingkan dengan mesin sekarang.[44]   

Winglet Baru
Kabin kelas ekonomi Airbus A320 Enhanced Afriqiyah Airways dengan pencahayaan konvensional.
Tahun 2006, Airbus menguji tiga jenis winglet, yang direncanakan untuk mengatasi hambatan sayap dan vorteks wingtip lebih efektif dibandingkan wingtip sebelumnya. Tipe rancangan pertama yang akan diuji dikembangkan oleh Airbus dan berbasis dari pekerjaan yang diselesaikan oleh Program AWIATOR. Jenis winglet kedua menggunakan rancangan yang lebih halus dan dibuat oleh Winglet Technology LLC, sebuah perusahaan yang berbasis di Wichita, Kansas bersama dengan jenis ketiga.

Dua pesawat digunakan dalam kampanye evaluasi tes penerbangan, prototip A320 F-WWBA yang digunakan Airbus sebagai pesawat uji coba dan pesawat baru F-WWDL yang kemudian dikirim kepada JetBlue Airways dengan nomor registrasi N636JB, yang dipasangi kedua jenis iwinglet tersebut.[46][47]

Meskipun diperoleh peningkatan efisiensi dan pengembangan, Airbus mengumumkan bahwa winglet baru ini tidak akan ditawarkan kepada pengguna, dan menyatakan bahwa berat yang dihasilkan dari modifikasi akan menghilangkan semua keuntungan aerodinamika.[48] 

Pada 17 Desember 2008, Airbus mengumumkan akan memulai pengujian penerbangan terhadap sebuah winglet halus yang sudah ada yang dirancang oleh Aviation Partners sebagai bagian dari program modernisasi A320. Pesawat yang digunakan untuk program tes tersebut adalah MSN001 (F-WWBA), prototip airframe asli A320, yang ditenagai oleh mesin CFM56.[49] 

Pada 15 November 2009, Airbus mengumumkan bahwa akan menambah winglet pada desainnya sendiri, yang dinamai 'Sharklets', untuk pesawat A320 buatan tahun 2012 untuk Air New Zealand. Winglet Airbus ini mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 3,5 persen dan meningkatkan daya muat 500 kg atau jarak tempuh 100 nautical miles (190 km) dibandingkan sebelumnya.[50] Hal ini mengacu pada pengurangan emisi CO2 tahunan pesawat hingga 700 ton tiap pesawat. 'Sharklets' akan dibangun dan didistribusikan oleh Korean Air Aerospace.[51]

Kabin baru

Kabin kelas pertama Airbus A320 Enhanced Virgin America


Kabin ini telah dipasang kepada lebih dari 600 pesawat (Maret 2009) sejak tahun 2007. Airbus menyatakan bahwa rancangan ini memberikan ruang barang lebih baik dan kabin yang lebih tenang, yang dikemas dalam tampilan yang lebih modern. Sebagai tambahan, efisiensi kabin meningkat dengan konsep kereta dorong baru, pengurangan berat, peningkatan ergonomisitas dan kebersihan makanan serta perlengkapan daur ulang.[52] Pencahayaan LED juga tersedia sebagai opsi. Setiap saat LED digunakan untuk Unit Layanan Penumpang (PSU)[53] dan penumpang dapat memperoleh informasi dari layar sentuh.[54]

Pesawat seri A320 yang lebih tua dapat diperbarui.[55]

Pesawat pengganti

Airbus sedang mempelajari sebuah pengganti masa depan bagi seri A320, secara tentativ dinamai NSR, untuk "New Short-Range aircraft/Pesawat Jarak Pendek Baru".[56] Nama pesawat yang yang akan menggantikan A320 akan diberi nama A30X. Presiden Airbus North America Barry Eccleston menyatakan bahwa paling awal pesawat ini akan tersedia pada tahun 2017.[57] Pada Januari 2010, John Leahy, Chief Operating Officer Customers Airbus, menyatakan bahwa pesawat dengan nama baru tersebut tidak akan dibangun sebelum tahun 2024/2025.[58]

Spesifikasi

Sumber: Appendiks teknis Airbus A320 family[59]

Mesin

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Airbus_A320

Tidak ada komentar:

Posting Komentar